Selasa, 24 April 2012

BIOGRAFI IMAM AT-TIRMIDZI



MAKALAH
Tentang
IMAM AT-TIRMIDZI
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah arrijalul hadits





Disusun oleh :
Kelompok 8
Khoiruddin                 409 .436
Nofriadi                      409 .172
Sakban                       409 .181
Sri Ayu Sartika Sari    409 .238

Di Revisi oleh kelompok VII

Marjohan Hadidi         490.253
Pasma Yendra             409.252
Mairisa                        409.

Dosen pembimbing :
Dr. ZULHELDI, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-A)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
IMAM BONJOL PADANG
1431 H / 2010 M
BAB I
PENDAHULUAN

Hadits merupakan sumber hukum kedua di dalam sumber hukum islam. Hadits tersebut disampaikan secara mutawatir oleh orang yang di sebut ar rijalul hadits atau tokoh tokoh hadits. Diantara rijalul hadits hadits itu adalah Imam At Tirmidzi. Beliau merupakan salah seorang tokaoh yang terkenal dalam tokoh tokoh hadits.  
Di dalam makalah ini, pemakalah akan mencoba menguraikan beberapa hal yang bersangkutan dengan Imam At-Tirmidzi. Diantaranya :

1.      Nama dan tempat lahir
2.      Masa belajar, guru – guru, dan murid – muridnya
3.      Penghargaan ulama terhadap imam Al-Tirmidzi
4.      Hasil karya imam Al-Tirmidzi
5.      Wafat imam Al-Tirmidzi

BAB II
PEMBAHASAN

A.      NAMA DAN TEMPAT LAHIR DAN SIFAT-SIFATNYA
Imam Al-Tirmidzi nama lengkapnya adalah Abu Musa Muhammad Ibn Isa Ibn Saurah Ibn Musa Ibn Adh-Dhahak Al-Sulami Al-Bughi Al-Tirmidzi Al-Imam Al-Alim Al-Bari’[1]. Al Sulami dibangsakan dengan Bani Sulaym, dari kabilah ‘Aylan, sedangkan Al Bughi adalah nama desa tempat Al Imam lahir dan wafat, yaitu di Bugh. Ahmad Muhammad Syakir menambahnya dengan sebutan Al-Dhahir karena ia mengalami kebutaan di masa tuanya[2]. Imam Al-Tirmidzi terkenal dengan sebutan Abu Isa , tepi sebagian ulama tidak menyenangi sebutan itu karena hadis
ان عيس  لا اب له
Artinya “sesungguhnya Isa tidak mempunyai bapak.”

Imam Al-Tirmidzi dilahirkan di tepi selatan sungai Jihun, Usbekistan, di kota Tirmidz. Para penulis tidak menyebutkan secara pasti kapan Imam Al-Tirmidzi dilahirkan. Menurut Syaykh Muhammad ‘Abd Al Hadi Al Sindi Imam Al-Tirmidzi dilahirkan pada tahun 209 H[3]. Al Shalah Al Safadi menyebutkan bahwa Imam Al-Tirmidzi dilahirkan tahun 200 H. ada yang mentatakan beliau lahir pada tahun 208 H  dan tahun 209 H. kota tirmiz menurut penduduknya diucapkan dengan bacaan tarmidz .
Sifat-Sifatnya : Para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa Imam At-Tirmidzi lahir dalam keadaan buta. Sedangkan berita yang benar adalah dia menjadi buta ketika sudah besar, tepatnya setelah melakukan perjalanan mencari ilmu dan menulis kitabnya.[4]


B.       MASA BELAJAR, GURU – GURU, DAN MURID – MURIDNYA
Perkembangan hadits itu di tandai dengan penulisan, penyampaian penerimaan, penghafalan, dan majlis ta’lim pengkajian hadits, penciptaan ilmu hadits, periwayatan, dan pembukuannya. Kajian pengembangan hadits itu sebagian telah diikuti oleh Imam Al-Tirmidzi sebagian besar telah dilakukannya dan berperan aktif, mulai dari menulis, menghafal, menyampaikan, menerima, menghadiri dan mengadakan majlis ta’lim, menggambarkan ilmu hadits,meriwayatkan dan sampai dengan pembukuan.
Sebagai mana ulama hadits lain Imam Al-Tirmidzi sejak kecil sudah bergelut dengan hadits, Semangatnya dalam belajar hadits membuatnya melalangbuana ke berbagai negeri untuk berguru kepada ulama ahli hadits terkemuka. Imam Al-Tirmidzi pernah ke Hijaz dan belajar dengan ulama Hijaz Iraq, Khurasan belajar dan menuntut ilmu dari Ishaq Ibn Rahawayh, dan sebagainya. Menurut Al Khatib Al Baghdadi Qutaibah Ibn Sa’id Al-Madani lama Imam Al-Tirmidzi belajar hadits diperkirakan lebih dari 35 tahun.[5]

Diantara guru Imam Al-Tirmidzi adalah :
1.      Al Bukhari
2.      Imam Muslim
3.      Abu Daud
4.      Qutaibah Bin Sa’id
5.      Ishaq Bin Musa
6.      Mahmud Bin Ghailan
7.      Ibn Bandar
8.      ismail bin Musa Al-Fazari
9.      Ahmad bin Muni’
10.  Abu Mush’ab Az-Zuhri
11.  Bisyr bin Muazd Al-Aqadi
12.  Al-Hasan bin Ahmad Bin Abi Syuaib
13.  Abu Amar Al-Husain bin Huraits[6]

Diantara orang – orang yang pernah berguru ( murid ) kepada beliau adalah :
1.      Makhlul Bin Fadlal
2.      Muhammad Bin Mahmud Anbar
3.      Hammad Bin Syakir
4.      Abdul Bin Muhammad An-Nasyifun
5.      Al Haisam Bin Kulaib Asy- Syasyi
6.      Abu Bakar Ahmad Ibn Ismail Ibn Amir Al Samarkandi
7.      Ahmad Bin Ali Al Maqari
As-Dzahabi berkata : Murid-murid At-Tirmdzi Antara lain adalah ;
1.      Abu-bakar bin Ismail Samarkandi
2.      Abu-Hamid Ahmad bin Abdillah bin Daud Al Marwazi
3.      Ahmad bin Ali bin Hasnawaih Al-Mukqri’
4.      Ahmad bin Yusuf An Nasafi
5.      Ashad bin Hamdawiyah Annafi
6.      Al Husain yusuf Al-Farbari
7.      Hammad bin Syakir Al Warq
8.      Daud bin Nashr bin Suhail Al-Bazdawi[7]


C.      PENGHARGAAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-TIRMIDZI
Perhatian beliau sangat besar terhadan ilmu hadits sangat besar beliau menyusun kitab At Turmudzi. Selain itu hasil-hasil karya beliau sangat banyak. Sehingga pujian para ulama  terhadap Imam Al-Tirmidzi dalam usahanya mengembangkan hadits dan fiqih dan ilmu-ilmu agama sangat banyak, diantaranya adalah :
1.      Pernyataan Imam Bukhari terhadap Imam At Turmudzi bahwa kedudukan beliau dalam ilmu hadits adalah sangat tinggi. Imam Bukhari berkata “ Apa yang aku ambil manfaat dari padaku.[8]
2.      Al Hafizh Al Alim Al Idrisi berkata “ ia (Imam Al-Tirmidzi) seorang dari para imam yang memberi tuntunan kepada mereka dalam ilmu hadits, mengarang Al Jami’ Tarikh, sebagai seorang penulis yang alim yang meyakinkan, ia seorang contoh dalam hafalan”
3.      Al Mizzi mengatakan bahwa Imam Al-Tirmidzi salah seorang imam hafizh yang mempunyai kelebihan yang telah dimanfaatkan kaum muslimin.
4.      Mubarak Ibn Atsir mengatakan bahwa Imam Al-Tirmidzi adalah seorang ulama hafizh yang terkenal, padanya   telah terjadi pembangunan fiqih.
5.      Imam Al-Tirmidzi termasuk ahli hadits yang kuat daya hafalnya, teliti serta terpercaya. Ibnu Hibban Al Busti mengakui kemampuan Imam Al-Tirmidzi dalam hal menghafal, menghimpun, dan meneliti hadits sehingga ia menjadi sumber pengambilan hadit banyak ulama terkenal diantaranya imam bukhari[9]

D.      HASIL KARYA IMAM AL-TIRMIDZI
Imam Al-Tirmidzi  adalah sorang penulis yang terkenal Diantara karya-karya Imam Al-Tirmidzi adalah :
1.    Al Jami’ yang terkenal dengan Sunan Imam Al-Tirmidzi yang menghimpun 3.956 buah hadits. [10]
di dalam kitab Sunan atau Al Jami’ At-Tirmidsi, ia mengklasifikasikan kualitas hadits menjadi shahiah, hasan, dan da’if. Buku inilah yang menjadi sumber utama hadits hasan[11].
Kitab ini mempunyai ciri khas yaitu adanya pembahasan tentang rijal hadits dan isnad, adanya penyampaian pendapat imam mazhab dan diantaranya dilengkapi dengan penjelasannya, Imam Al-Tirmidzi juga menjelaskan perselisihan pendapat mazhab kemuadian mencoba memilihnya dengan menggunakan dasar hadits yang dikuasainya.
2.    Al-‘Illat
3.    Asy Syama’il Wa Al Kuna
4.    At-Tarikh
5.    Az-Zuhud

E.     Contoh Hadits
Contoh hadits yang diriwayat oleh Imam Al-Tirmidzi adalah :
وخلفه في بعض مغا زيه فقا له علي يا ر سول الله تخلفني مع النساء والصبيا فقا ل رسو ل  الله صلي الله عليه وسلم : ا ما تر ضي ان تكون مني بمنز لة هارون من موس الا انه لا نبوة بعد ى.


Artinya : “Dan meninggalkan Nabi Muhammad Saw. Akan ia(Saidina ‘Ali Kw) di salah satu perperangan, maka berkata ‘Ali kepada Nabi : kenapakah tuan tinggalkan saya di kampong bersama wanita dan anak-anak ?
Nabi menjawab : Hai  ‘Ali, apakah engkau tidak suka bahwa engkau sama dengan Nabi Harun di banding Nabi Musa ? tetapi awas! Nabi dan kenabian tidak ada lagi sesudah aku.”
(Sahih Tirmidzi, jilid XIII, pagina 171)

Keterangan :  Hadits ini mengisahkan  ketika nabi hendak pergi ke perperangan Tabuk pada tahun 9 hijriyah, yang mana ketika itu beliau meninggalkan Saidina ‘Ali di madinah untuk menjaga ahli family Nabi.
Saidina ‘Ali Kw. Agak marah karena tidak pantas seorang pahlawan yang gagah berani seperti Ia di tinggalkan hanya untuk menjaga wanita dan anak-anak, yang dapat di kerjakan oleh orang-orang lemah dan tidak kuat.
Nabi mengatakan kepada Saidina ‘Ali,sebagai pembujuknya, bahwa derajatnya sama dengan Nabi Harun disbanding Nabi Musa, karena Nabi Harun di tinggalkan oleh Nabi Musa di kampong ketika beliau pergi munajat ke bukit Thursina.
Tetapi menegaskan kesamaannya dengan nabi Harun bukanlah dalam kenabian, karena Nabi dan kenabian tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad Saw.
Dari hadits ini dapat dapat dipetik hukum-hukum yaitu :
1.      Nabi tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad Saw.
2.      Nabi dan kenabian tidak lagi.
3.      Faham yang mengatakan bahwa Mirza Gulam Ahmad di Anggap Nabi, adalah salah dan sesat, menentang hadits ini.
4.      Faham dari sebagian kaum Syi’ah yang mengatakan bahwa Saidina ‘Ali sebagai Imam mereka masih menerima wahyu dari tuhan adalah faham yang salah pula.[12]


F.       WAFAT IMAM AL-TIRMIDZI
Imam Al-Tirmidzi wafat pada tahun 279 H dalam usia 70 tahun. Beliau wafat pada bulan Rajab tanggal 13 tahun 279 malam hari senin. Beliau meninggal di desa al Bugh dan dimakankan di sana. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa beliau wafat tahun 277 H dalam usia 68 tahun.
Namun ada yang mengatakan bahwa Imam Al-Tirmidzi lahir dan wafat di kota tirmidz. Hal itu tidaklah salah, karena bigh dan tirmdz itu berdekatan dan bugh merupakan sebagian dari kota tirmidz.



BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Imam Al-Tirmidzi nama lengkapnya adalah abu musa Muhammad ibn isa ibn tsawrah ibn musa ibn al-dhahak al-sulami al-bughi al-tirmidzi. Dilahirkan di kota tirmiz tahun 209 dan wafat tahun 279 H.
Diantara guru Imam Al-Tirmidzi adalah : Al Bukhari, Imam muslim, abu daud, Qutaibah bin sa’id, Ishaq bin musa, Mahmud bin ghailan
Diantara orang – orang yang pernah berguru kepada beliau adalah :
1.      Makhlul bin fadlal
2.      Muhammad bin Mahmud anbar
3.      Hammad bin syakir
4.      Abdul bin Muhammad an-nasyifun
5.      Al haisam bin kulaib asy- syasyi
Imam Al-Tirmidzi  adalah sorang penulis yang terkenal Diantara karya-karya Imam Al-Tirmidzi adalah :
1.      Al Jami’ yang terkenal dengan sunan Imam Al-Tirmidziyang menghimpun 3.956 buah hadits.
2.      Al-‘Illat
3.      Asy syama’il wa al kuna
4.      At-Tarikh
5.      Az-Zuhud

B.       KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini karena penulis seorang yang lemah dan keterbatasan sumber yang di dapat. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.



[1]Syaik Ahmad Farid, 60 Biografi ulama salaf,Penejemah : Masturi Irham Lc. Dan Asmu’I Taman, Lc.cet 1 Jakarta : Pustaka Al-Kautsar 2006 hal.550
[2] DrR. H. ahmad Sutarmadi, al-iman al-tirmidzi peranannya dalam pengembangan hadits dan fiqih,ciputat, PT logos wacana ilmu, 1998, hal 49
[3] Abid , DrR. H. ahmad Sutarmadi, hal 51
[4] Syaik Ahmad Farid, 60 Biografi ulama salaf,Penejemah : Masturi Irham Lc. Dan Asmu’I Taman, Lc.cet 1 Jakarta : Pustaka Al-Kautsar 2006 hal.550
[5]Ibnu ahmad ‘alimi, tokoh dan ulama hadits, sidoarjo, mumtaz,2008, hal 216
[6] Syaik Ahmad Farid, 60 Biografi ulama salaf,Penejemah : Masturi Irham Lc. Dan Asmu’I Taman, Lc.cet 1 Jakarta : Pustaka Al-Kautsar 2006 hal 563
[7] Ibid hal  564
[8] Dr. Mustafa Zahri. Kunci memahami Mustalahul Hadits. PT Bina Ilmu, Jl tanjungan 53-e  : Surabaya. Cet II 1995
[9]Abdul aziz dahlan,  ensiklopedi hukum islam, jakarta PT ichtiar baru van hoeve 1997
[10]M. natsir arsyad, seputar al quran hadits dan ilmu, bandung, al bayan,1995 hal 82
[11] Dr. H Abdul Majid Khon, M.Ag, ulumul hadits, Jakarta, amzah, 2008 hal 263
[12] K.H. Siradjuddin ‘Abbas, 40 masalah agama jilid II, pustaka Tarbiyah : Jakarta, 2006. Hal 77

3 komentar:

  1. Alhamdulillah mempermudah tugas saya , syukran.. tas blognya..
    pa lagi lengkap dengan footnotnya

    BalasHapus
  2. terimakasih kak makalahnya bermanfaat bagi pelajar seperti saya:)

    BalasHapus